Selamat datang di blog Zainal Masri-Kumpulan makalah atau materi tentang Profesi Keguruan- hanya inilah yang dapat penulis sumbangkan kepada para pembaca, semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu serta wawasan kita lebi-lebih lagi bagi seorang calon guru atau pendidik...

Selasa, 26 November 2013

Profesionalisme Guru



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Profesionalisme guru kini menjadi sesuatu yang mengemuka keruang publik seiring dengan tuntutan akan pendidikan yang bermutu. Hal ini dipertegas lagi dengan respon positif dari pemerintah dengan menetapkan guru sebagai profesi pada tanggal 2 Desember 2004 dan mengeluarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Dengan UU tersebut, harkat dan martabat guru semakin mendapat apresiasi karena dalam UU tersebut diatur tentang penghargaan terhadap guru, baik dari segi profesional maupun finansial serta perlindungan hukum dan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
Tapi apakah semua guru sudah mengetahui apa itu guru yang profesional dan bagaimana untuk menjadi guru yang profesional serta apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang menjadikan ia seorang guru yang profesional???

B.     TUJUAN
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kami sebagai pemakalah mencoba untuk membuat sebuah makalah dengan tema “Profesionalisme Guru”. Diharapkan dengan hadirnya makalah ini, akan menambah wawasan guru tentang bagaiman cara menjadi seorang guru yang profesional serta kemampuan dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru sehingga bisa disebut sebagai guru yang profesional.
Selain itu, tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Etika dan Profesi Keguruan PAI dibawah bimbingan Bapak Asmendri, S. Ag., M. Pd.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca semua terutama bagi penulis sendiri.
C.    BATASAN MASALAH
Jika berbicara tentang kompetensi guru, maka cakupan pembahasannya sudah tentu luas. Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini, kami hanya membatasi tiga pembahasan saja, yaitu:
1.      Pengertian Profesionalisme Guru
2.      Aspek Profesionalisme Guru
3.      Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru
4.      Instrumen Pengukur Kompetensi Guru

BAB II
PEMBAHASAN
KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU

A.    Pengertian Kompetensi Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan. (Kunandar, 2008)
Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan  dan pelatihan secara khusus.[1]
Sementara itu, profesionalisme adalah kondisi dan kualitas suatu keahlian yang berkaitan dengan pekerjaan atau profesi. Profesionalisme guru adalah kondisi dan kualitas keahlian dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seorang guru.
Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang memiliki potensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan kompetensi paedagogik, profesional, sosial dan kompetensi personal.
Dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan (kompetensi) dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. (Kunandar, 2008)
Sedangkan pengertian kompetensi adalah kemampuan dalam melaksanakan sesuatu. Seseorang yang dinyatakan kompeten dalam dibidang tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan.[2]
Jadi, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi atau maksimal. (Muhibbin Syah, 1995)

B.     Aspek Profesionalisme Guru
Menurut Moh. Ali (1985), suatu pekerjaan profesional memerlukan persyaratan khusus, yakni:
1.      Menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam,
2.      Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya,
3.      Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai,
4.      Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya,
5.      Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
Selain persyaratan diatas, Utsman menambahkan, yaitu:
1.      Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,
2.      Memiliki klien/objek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasiennya, guru dengan muridnya,
3.      Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya dimasyarakat. (Utsman, 2005)
Surya berpendapat bahwa profesionalisme guru mempunyai makna penting, yaitu:
1.      Profesionalisme memberikan jaminan perlindungan kepada kesejahteraan masyarakat umum,
2.      Profesionalisme guru merupakan suatu cara untuk memperbaiki profesi pendidikan yang selama ini dianggap sebagian masyarakat rendah,
3.      Profesionalisme memberikan kemungkinan perbaikan dan pengembangan diri yang memungkinkan guru dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan kompetensinya.
Sedangkan kualitas profesionalisme guru ditunjukkan oleh lima sikap, yakni:
1.      Keinginan dan usaha untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal,
2.      Meningkatkan dan memelihara citra profesi,
3.      Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya,
4.      Mengejar kualitas dan cita-cita dalam profesi,
5.      Memiliki kebanggaan terhadap profesinya.
Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya, yaitu dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik dalam belajar. Guru dituntut untuk mencari tahu terus menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka apabila ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan penyebabnya dan mencari jalan keluar bersama peserta didik bukan mendiamkannya atau malahan menyalahkannya. (Kunandar, 2008)
Di Indonesia, jabatan guru sebagai jabatan profesional memang belum seperti profesionalisme jabatan lain, seperti dokter. Namun, dengan adanya Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang khusus menangani urusan mutu pendidikan dan keguruan, peluang untuk menuju kearah profeionalitas jabatan guru dan pengelolaan pendidikan semakin terbuka.
Dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak hanya tampil sebagai pengajar (teacher) lagi, seperti peran yang menonjol selama ini, tetapi juga sebagai pelatih (coach), pembimbing (counselor), dan manager belajar (learning manager).
Sebagai pelatih (coach), seorang guru akan berperan dalam mendorong siswanya untuk menguasai alat belajar, memotivasi siswa untuk bekerja keras dan mencapai prestasi setinggi-tingginya, dan membantu siswa menghargai nilai belajar dan pengetahuan.
Sebagai pembimbing (counselor), guru akan berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa.
Sebagai manager belajar (learning manager), guru akan membimbing siswanya belajar, dan mengeluarkan ide-ide yang dimilikinya.
Dengan ketiga peran guru ini, maka diharapkan para siswa mampu mengembangkan potensi diri masing-masing, mengembangkan kreatifitas, dan mendorong adanya penemuan keilmuan dan teknologi yang inovatif sehingga para siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.
Sementara itu, sikap dan sifat-sifat guru yang baik adalah
1.      Bersikap adil,
2.      Percaya dan senang terhadap murid-muridnya,
3.      Sabar dan rela berkorban,
4.      Berwibawa,
5.      Penggembira,
6.      Bersikap baik terhadap guru-guru lain,
7.      Bersikap baik terhadap masyarakat,
8.      Benar-benar menguasai mata pelajarannya,
9.      Senang dengan mata pelajaran yang diberikannya,
10.  Berpengetahuan luas. (Ngalim Purwanto, 2002)
Selain sikap dan sifat diatas, Hamzah B. Uno mengemukakan bahwa ada beberapa sifat dan syarat lain yang harus dimiliki oleh seorang guru, diantaranya:
1.      Guru harus berijazah, maksudnya adalah ijazah yang dapat memberi wewenang untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru disuatu sekolah tertentu.
2.      Guru harus sehat Jasmani dan rohani. Seorang guru tidak akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik jika ia diserang suatu penyakit.
3.      Guru harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
4.      Guru haruslah orang yang bertanggung jawab,
5.      Guru haruslah berjiwa nasional. (Hamzah B. Uno, 2008)

C.    Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru
1.      Menguasai bahan
       Seorang guru yang profesional harus menguasai bahan materi pelajaran baik itu dengan mengkaji isi buku-buku teks mata pelajaran maupun dengan cara mempelajari ilmu-ilmu yang relevan dengan materi pelajaran.
2.      Mengelola program belajar mengajar
       Yaitu dengan cara merumuskan tujuan instruksional terlebih dahulu dan kemudian dengan mengenal metode-metode mengajar. Guru juga harus mampu mengelola program belajar mengajar agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai.
3.      Mengelola kelas
       Seorang guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan.

4.      Menggunakan media dan sumber
       Guru harus mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran serta membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana. Selain itu guru juga harus bisa memanfaatkan pustaka dan laboratorium sebagai sumber belajar.

5.      Mengelola interaksi belajar mengajar
       Guru juga harus mengetahui bagaimana cara memotivasi siswa untuk belajar dan mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.  
6.      Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
       Guru harus mengetahui dan mampu mengaplikasikan tentang evaluasi, bagaimana tekhnik evaluasi, prosedur evaluasi, serta macam-macam evaluasi.
7.      Mengenal administrasi sekolah
       Guru harus mempelajari struktur organisasi dan administrasi sekolah, serta mengetahui fungsi dan tanggung jawab masing-masing personel sekolah.
8.      Mampu melaksanakan dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan pengajaran. (Zainal Aqib, 2002)

D.    Instrumen Pengukur Kompetensi Guru
1.      Kisi-kisi Instrumen
No
Indikator
Nomor Butir
Jumlah
1.
Kecakapan Profesional
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13
13
2.
Kecakapan Sosial
14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28
15
3.
Kecakapan Pribadi
29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40
12
Jumlah
40
Angket tersebut memiliki lima alternatif jawaban yang skornya:
a)    Untuk setiap pernyataan, skor jawabannya A=5, B=4, C=3, D=2, dan E=1.
b)   Adapun untuk pilihan jawaban setiap butir, yaitu:
1)      Sangat Sering
2)      Sering
3)      Kadang-kadang
4)      Jarang
5)      Tidak Pernah
2.      Petunjuk Pengisian
a)     Pengantar
1)      Angket ini diedarkan kepada anda dengan maksud untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan penelitian tentang kompetensi guru di SD,
2)      Informasi yang diperoleh dari anda sangat berguna bagi kami untuk menganalisis tentang kompetensi guru SD dalam rangka peningkatan proses pembelajaran di SD,
3)      Data yang kami dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian. Untuk itu, anda tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini,
4)      Partisipasi anda memberikan informasi sangat kami harapkan.

b)   Penjelasan Pengisian
1)      Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut, kami mohon kesediaan anda untuk membecanya terlebih dahulu petunjuk pengisian ini,
2)      Setiap pernyataan pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda, kemudian bubuhkanlah tanda “silang” (X) pada kotak yang tersedia,
3)      Mohon setiap pernyataan diisi seluruhnya.





3.      Daftar Pernyataan
No
Pernyataan
Jawaban

SS
S
KK
J
TP


1
2
3
4
5
6
7

1
Sebagai seorang guru, saya mempelajari berbagai disiplin ilmu untuk memperkaya pengetahuan saya.






2
 Saya beusaha mencari dan mempelajari berbagai sumber untuk memperkaya pengetahuan yang saya miliki.






3
 Sebelum mengajar, saya mempelajari terlebih dahulu materi yang saya ajarkan.






4
 Saya mengajar kepada siswa, sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.






5
 Materi pelajaran yang tidak saya kuasai, tidak saya ajarkan kepada siswa.






6
Jika ada materi pelajaran yang tidak saya kuasai, saya usahakan untuk memperdalam materi itu, kemudian saya ajarkan kepada siswa







7
Sebelum saya mengajar, saya mengadakan analisis karakteristik siswa.
















1
2
3
4
5
6
7

8
Untuk menyusun rencana pembelajaran, dasar pertimbangannya saya gunakan analisis karakteristik siswa







9
Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar, rancangan pembelajarannya saya susun dengan rancangan motivasional.







10
Pembelajaran yang saya berikan kepada siswa, saya sesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional.







11
Saya mengajar menggunakan media pembelajaran.







12
Media pembelajaran yang saya gunakan, saya sesuaikan dengan karakteristik siswa.







13
Dalam mengajar, saya menerapkan berbagai metode pembelajaran.







14
Dalam metode pembelajaran, saya menerapkan berbagai metode pembelajaran 






15
Saya berusaha menyajikan pembelajaran, dengan tekhnik yang mudah dipelajari siswa.






























1
2
3
4
5
6
7

16
Saya mengajar menggunakan media pembelajaran.







17
Dalam mengajar, saya memberikan penilaian formatif.






18
Dalam penilaian sumatif, saya menggunakan tes tertulis yang memuat keseluruhan materi yang telah saya ajarkan. 






19
Semua kegiatan mengajar, saya adakan perencanaan secara matang.







20
Jika metode pembelajaran menggunakan metode diskusi, saya memimpin diskusi tersebut.






21
Saya mengatur pemberian tugas yang dikerjakan siswa dalam pembelajaran.







22
Untuk kelancaran kegiatan di kelas, saya mengatur pembagian tugas kepada siswa yang bertanggung jawab dalam kebersihan, dll.







23
Dengan bekal kemampuan yang saya miliki, saya membantu apa yang dibutuhkan masyarakat. 






























1
2
3
4
5
6
7

24
Saya memberikan masukan tentang pemecahan masalah kemasyarakatan yang ada disekitar saya.







25
Saya banyak memberikan pemikiran dalam pengelolaan kegiatan organisasi kemasyarakatan yang ada dilingkungan saya.  






26
 Saya mengerjakan dengan baik pekerjaan yang  dibebankan kepada saya untuk kepentingan orang banyak.






27
Saya membantu memberikan jalan keluar bagi teman yang mengalami masalah.







28
 Bagi orang yang memperoleh prestasi yang baik dalam bidang tertentu, saya mendorong agar berusaha lebih giat lagi sehingga prestasi tersebut dapat dipertahankan atau ditingkatkan.






29
Saya melaksanakan pekerjaan yang dapat ditiru oleh orang lain.







30
Saya membina hubungan baik antara sesame guru, kepala sekolah, maupun dengan siswa di sekolah.






















1
2
3
4
5
6
7

31
 Dalam setiap memecahkan masalah, saya lakukan dengan tidak emosional.






32
Dalam mengambil keputusan, saya mengedepankan kepentingan umum.






33
Dalam setiap pekerjaan, saya selesaikan dengan baik.






34
Saya membimbing siswa dengan sungguh-sungguh.







35
Saya dapat mengikuti tata tertib yang diterapkan di Sekolah.







36
 Saya senang membangun hubungan baik dengan sesame rekan kerja.






37
Saya membantu rekan kerja dalam menyelesaikan masalah.






38
Saya dipilh dalam tim untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tugas profesi.







39
Saya tenang dalam menghadapi konflik sesama rekan kerja.







40
Saya membantu kepala sekolah dalam pembinaan dan pengembangan keterampilan para guru.







Keterangan:
SS        : Sangat Sering
S          : Sering
KK      : Kadang-kadang
J           : Jarang
TP        : Tidak Pernah

























BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Jadi, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa guru yang profesional pada intinya adalah guru yang mempunya kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.
Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk bisa menjadi guru yang profesional adalah kompetensi personal, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial seperti yang telah dibahas pada pertemuan yang lalu.

B.     Saran
Pendidik sebenarnya adalah profesi yang mulia karena pendidik bertanggung jawab untuk memanusiakan manusia. Masa depan negara juga berada ditangan pendidik. Ketika pendidik tidak mampu membina generasi muda kearah pengembangan potensi masing-masing dan pembinaan ke arah lebih baik, maka masa depan negara sudah bisa diterka keadaannya.
Oleh karena itu, sebagai calon guru, kita jangan menyepelekan profesi guru itu sendiri, janganlah menjadi guru yang hanya sekedar mentransferkan ilmu saja (teacher)  sedangkan pola sikap dan tingkah laku murid dibiarkan saja sesukanya.
Akan tetapi, jadilah guru yang profesional yang tidak hanya tampil sebagai pengajar (teacher), tetapi juga sebagai pelatih (coach), pembimbing (counselor), dan manager belajar (learning manager).




DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia

Botung, HasibuanPengertian dan Profesional Guru Pendidikan Agama Islam. (http://ucokhsb. blogspot.com /2008/04/pengertian-dan-profesional-guru.html), diakses 14 April 2011

Fitrianur. Kompetensi Profesionalisme Guru. (http://www.tarakankota.go.id/in/ Rubrik_Kita.php?op=tarakan&mid=231), diakses 14 April 2011

Purwanto, Ngalim. 2002. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya

Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, M. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya


[1] Hasibuan BotungPengertian dan Profesional Guru Pendidikan Agama Islam, (http://ucokhsb. blogspot.com /2008/04/pengertian-dan-profesional-guru.html), diakses 14 April 2011

[2] Fitrianur, Kompetensi Profesionalisme Guru, (http://www.tarakankota.go.id/in/Rubrik_Kita.php? op=tarakan&mid=231), diakses 14 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar